Bayi Buang Air Besar
Kebanyakan ibu yang baru melahirkan selalu berpatokan bahwa kesehatan bayinya terletak pada kegiatan buang air besarnya (BAB). Tak hanya soal frekuensi dan warna, bentuk feses yang berbeda dari biasanya pun kerap menimbulkan kecemasan tersendiri.
Secara medis ada enam warna feses yang dihasilkan oleh bayi memang bisa dijadikan indikator normal atau tidaknya sistem pencernaan bayi tersebut. Warna feses tersebut adalah kuning atau cokelat, hijau, merah, dan putih atau keabu-abuan.
Secara medis ada enam warna feses yang dihasilkan oleh bayi memang bisa dijadikan indikator normal atau tidaknya sistem pencernaan bayi tersebut. Warna feses tersebut adalah kuning atau cokelat, hijau, merah, dan putih atau keabu-abuan.
Nah, sebelum Anda semakin cemas, sebaiknya simak penjelasan berikut ini.
Warna feses Feses berwarna kuning Secara medis, feses berwarna kuning cerah dan cemerlang diindikasikan sebagai feses yang normal. Warna feses kuning normal ini dimiliki oleh bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif. Feses ini biasanya disebut dengan golden feses. Namun ini bukan berarti feses bayi yang tidak mendapatkan ASI tapi amendapatkan susu formula juga tidak bisa bagus. Biasanya warna feses bayi dengan susu formula atau ASI tapi dicampur dengan susu formula maka feses bayi cenderung kuning lebih gelap atau kuning tua, agak cokelat, cokelat tua, kuning kecoklatan atau cokelat kehijauan. | ||
| ||
Feses berwarna Merah Warna merah pada feses bayi bisa disebabkan adanya tetesan darah yang menyertai. Bentuknya fesesnya pun bisa cair ataupun menggumpal. Selanjutnya dokter yang menangani akan melakukan observasi apakah apakah warna merah tersebut disebabkan darah dari tubuhnya sendiri atau dari ibunya. Bila ternyata warna merah pada feses bukan dari ibu akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ada dua penyebab kondisi ini, yaitu alergi susu formula atau telah terjadi invaginasi (penyumbatan pada usus) Kedua penyebab ini harus segera mendapatkan penanganan medis dengan cepat. Jika ternyata bayi mengalami invaginasi, maka solusinya adalah operasi. | ||
| ||
Bentuk feses
| ||
Frekuensi buang air besar (BAB) Paling penting untuk dipahami adalah bahwa frekuensi BAB pada setiap bayi pasti berbeda-beda. Bahkan, bayi yang sama pun, frekuensi BAB-nya akan berbeda di minggu ini dan minggu depannya. Asalkan tidak menganggu proses pertumbuhannya, maka ibu tak pelu cemas. Bagi bayi yang mendapatkan ASI ekslusif biasanya bisa tidak BAB hingga seminggu lamanya. Tak perlu cemas, hal ini karena memang tidak ada ampas makanan yang harus dikeluarkan. Jadi bukan karena gangguan sembelit. |
Komentar
Posting Komentar