Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 Hijriah

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 Hijriah adalah tahun baru yang seharusnya umat islam memperingatinya sebagai awal kebangkitan umat Islam Seluruh Dunia.
Usia manusia bukanlah bertambah akan tetapi berkurang setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan dan setiap tahunnya. Kali ini usia kita berkurang satu tahun dengan datangnya Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 Hijriah yang merupakan tahun baru Hijriah tahun baru umat islam. Dimana membuat kita semakin jauh dari tanggal kelahiran kita dan semakin dekat dengan kematian kita.

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 Hijriah adalah alah satu makna tentang apapun yang telah kita perbuat pada hari-hari yang telah lalu akan menjadi sebuah kenangan apabila yang lalu itu sebuah dosa yang kita tinggalkan maka bertaubatlah selagi dikasih umur apabila lebih banyak kebaikan maka janganlah kita takabur apa yang telah kita perbuat, segala perbutan apapun hanya Allah lah yang berhak menilainya.

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 Hijriah mengingatkan kita kepada kejadian spektakuler yang pernah terjadi dalam sejarah Islam, yaitu peristiwa "hijrah". Hijrah secara harfiah artinya perpindahan dari satu negeri ke negeri lain, dari satu kawasan ke kawasan lain, atau perubahan lokasi dari titik tertentu ke titik yang lain.
Secara historis, hijrah adalah peristiwa keberangkatan nabi besar Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya dari kota Mekkah menuju kota Yathrib, yang kemudian disebut al-Madinah al-Munawwarah.
Ditetapkannya peristiwa hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah sebagai awal tahun dari penanggalan atau kalender Islam, mengandung beberapa hikmah yang sangat berharga bagi kaum muslimin, diantaranya:
Pertama: peristiwa hijrah Rasululah dan para sahabatnya dari Mekkah ke Madinah merupakan tonggak sejarah yang monumental dan memiliki makna yang sangat berarti bagi setiap muslim, karena hijrah merupakan tonggak kebangkitan Islam yang semula diliputi suasana dan situasi yang tidak kondusif di Mekkah menuju suasana yang prospektif di Madinah.
Kedua: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 Hijriah mengandung semangat perjuangan tanpa putus asa dan rasa opimisme yang tinggi, yaitu semangat berhijrah dari hal-hal yang buruk kepada yang baik, dan hijrah daru hal-hal yang baik ke yang lebih baik.
Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya telah melawan rasa sedih dan takut dengan berhijrah, meski harus meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara dan harta benda.
Ketiga: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 Hijriah mengandung semangat persaudaraan, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah s.a.w. pada saat beliau mempersaudarakan antara kaum muhajirin dengan kaum anshar, bahkan beliau telah membina hubungan baik dengan beberapa kelompok yahudi yang hidup di Madinah dan sekitarnya.
Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 Hijriah, pemaknaan hijrah tentu bukan selalu harus identik dengan meninggalkan kampung halaman seperti yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. dan kaum muhajirin, tetapi pemaknaan hijrah lebih kepada nilai-nilai dan semangat berhijrah itu sendiri, karena hijrah dalam arti seperti ini tidak akan pernah berhenti.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, ada seorang yang mendatangi Rasulullah dan berkata: wahai Rasulullah, saya baru saja mengunjungi kaum yang berpendapat bahwa hijrah telah berakhir, Rasulullah bersabda:”Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya, sehingga terhentinya taubat, dan taubat itu tidak ada hentinya sehingga matahari terbit dari sebelah barat”.
Untuk itu, mari kita jadikan makna Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 Hijriah dengan semangat menyambut masa yang akan datang dengan penuh harapan, kita yakin bahwa sehabis gelap akan terbit terang, setelah kesusahan akan datang kemudahan dan kita yakin bahwa pagi pasti akan datang walaupun malam terasa begitu lama dan panjang. Karena roda kehidupan selalu berputar dan tidak mungkin berhenti.
Imam Syafi’i pernah berkata:”Memang sebenarnya zaman itu sugguh menakjubkan, sekali waktu engkau akan mengalami keterpurukan, tetapi pada saat yang lain engkau memperoleh kejayaan”.
Mari kita jadikan peralihan tahun Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 Hijriah sebagai momen untuk melihat kembali catatan yang mewarnai perjalanan hidup masa lalu, dengan melakukan renungan atas apa yang telah kita perbuat. Kita gunakan kesempatan ini untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup di dunia dan akhirat kelak, dengan bercermin kepada nilai-nilai dan semangat hijrah dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat, karena sesungguhnya Allah menjadi pergantian siang dan malam untuk dijadukan pelajaran dan mengungkapkan rasa syukur, sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Furqan:62:
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُوراً"
Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. "
Disadur dari Ceramah Ustadz Muhajirin Abdul Qadir, Lc

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer